BEST Learning Center

Ayah pulanglah.. kembalilah ke fitrahmu




Salam Rezeki Berlimpah

#Selfreminder
#Terumbukarang
#PerisaiRezeki

Sore kemarin hati saya bergetar,, karena kesibukan saya ingin segera terselesaikan segala amanah-amanah yang ada, maka saat kumandang adzan magrib saya langsung bergegas ambil wudhu dan sholat magrib sendiri. maksud hati ingin sholat ontime dan segera melanjutkan rutinitas kembali..
Setelah selesai sholat saya ditemui anak saya yang notabene baru berumur 3 tahun, "ayah ayuk kemasjid.. " dicoba dialihkan oleh utii dan yang lainya anak saya tetep mantap "ke masjid dengan ayah".
"Subhanallah hati bergetar.. ampuni saya ya Allah"

langsung tanpa pikir panjang saya ajak berangkat ke masjid jalan kaki.. sesampainya di masjid anak saya sholat berjamaah dengan khusyu' nya.

sambil untuk belajar bersama ternyata dibolehkan dalam agama kita jika sudah sholat kemudian sholat lagi berjamaah. berikut hadist nya:


صَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا ، فَإِنْ أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ مَعَهُمْ ، فَصَلِّ ، وَلَا تَقُلْ إِنِّي قَدْ صَلَّيْتُ ، فَلَا أُصَلِّي

“Tunaikanlah shalat pada waktunya, lalu jika mendapati shalat berjamaah, shalatlah (bersama mereka), jangan katakan, ‘Aku sudah shalat, sehingga tidak perlu shalat (lagi).’” (HR. Muslim)

kembali ke kisah anak saya tadi,,
sambil termenung dengan penuh haru terlintas dalam benak saya.
Ayah ingatlah.. Masihkah waktu,, tenaga dan pikiran kita peras tiada habisnya.. sementara giliran untuk keluarga dan ibadah kita sering melalaikanya

Semoga menjadi pengingat kita semua.. karena ini adalah perisai rezeki dan mari kita rawat terumbu karang terhebat kita, siapa lagi kalau bukan keluarga kita.

Semoga bermanfaat
M. Shofi Alkhoirodai.,CT.MR
—————————————
ingin terus update tulisan-tulisan selanjutnya pantau terus di channel telegram http://bit.ly/Shofial
atau ingin ikut kajian-kajian / Privat Training/Seminar Magnet rezeki secara live langsung bertatap muka silahkan klik http://bit.ly/serelagroup


Share:

Ayah Pendidik Maskulinitas


Salam Rezeki berlimpah

Materi ini adalah Catatan Majelis Arrijal yogyakarta  series ke 6 pada tanggal 22 November 2018 di rumah Ayah Imron.




AYAH MENDIDIK MASKULINITAS

Ayah hadir dalam membersamai tumbuh kembang anak juga sebagai sosok yang mendidik maskulinitas, tidak hanya ke anak lelakinya namun juga ke anak perempuannya, karena normalnya untuk keseimbangan laki-laki 75% maskulin dan 25% Feminim, begitu juga sebaliknya perempuan 75% Feminim dan 25% maskulin.

Latar belakang kenapa ayah harus mengajarkan maskulinitas :

1. Hidup itu keras

Kehidupan itu semakin keras, hanya saja sekarang ini terjadi anomali di bidang pendidikan. Hidup tambah keras tapi pendidikan semakin lembek, sedikit-sedikit orang tua lapor ke KPAI hanya karena gurunya memarahi anak didiknya, sekolah-sekolah semakin dikasih banyak fasilitas (maunya sih ) untuk mempermudah, namun pada kenyataanya persoalan hidup tidak bisa dikurangi dengan menambah fasilitas, yang terjadi justru dengan adanya fasilitas tuntutan hidupnya jadi lebih tinggi (problema hidup lebih cepat daripada tekhnologi).

Jadi jangan berpikir dengan kita memberikan fasilitas ke anak akan mempermudah kehidupannya, namun didiklah anak untuk menjadi seorang petarung, maka seperti halnya Rosulullah memerintahkan kita untuk mendidik anak-anak kita kemampuan dasar seperti mengajarkan memanah, berenang dan berkuda.

2. Bullying semakin marak

Sebetulnya Alloh itu sudah menyiapkan  supaya anak itu tahan bully atau fight dalam menghadapi kehidupa, dengan mensekenario dalam keluarga kakak adik sering terjadi “bullying" atau bahkan di lingkungan rumah dan sekolah, anak-anak umur di bawah 10 tahun berantem rebutan mainan, makanan dan hal-hal lain, hanya saja orang tua sering memberi intervensi terlalu jauh karena “baper”, pas orang tuanya masih diem-dieman, eh anak-anak sudah enjoy main bersama lagi.
Dalam Islam mengajarkan kapan waktunya orang tua intervensi ketika anak-anak ribut dan berantem yaitu :
- Jika sudah membahayakan jiwa
- Jika sudah membahayakan harta benda
- Jika sudah membahayakan kehormatan

3. Perubahan cepat masa depan butuh visi dan dinamika tinggi

Kita saat ini tidak bisa mendeteksi jangka panjang apa yang akan terjadi di masa depan, bahkan ada salah satu bank ternama hanya berani mentargetkan perubahan ke depan maksimal 2 tahun, karena unpredictible, seperti halnya sekarang beberapa tugas teller bank sudah bisa  tergantikan dengan mesin setor tunai.

Bahkan dalam kumpulan forum rektor sedunia  menyatakan 80% kompetensi yang dibutuhkan 16 tahun yang akan datang saat ini belum ada ilmunya, artinya bekali anak-anak kita bukan hanya dengan kompetensi saja namun bekali anak-anak kita dengan visi, misi, orientasi, bukan diajarkan “BERANI BERUBAH” namun ajarkan anak-anak kita “BERANI MENGUBAH”.

4. Ajari  survival dan self-defense
 
Biarkan anak-anak bermain belajar bertualang tanpa banyak larangan dari kita, ajak anak-anak kita camping, hiking,  naik gunung, berinteraksi dengan alam, melakukan jungle survival tanpa ada larangan dari kita orang tuanya, supaya anak-anak tumbuh menjadi orang yang siap fight di masa depan. Ajarkan self defense, ilmu beladiri dan jangan dilarang ketika melakukan kegiatan yang melibatkan fisik, karena buruknya self defense anak-anak akibat dari orang tua melarang kegiatan anak di luar, membuat anak-anak kita lari ke gadget. Ada orang tua milenial yang walaupun sering degdegan melepas anak-anaknya berpetualang namun beliau punya prinsip 3 hal yang harus di lakukan supaya anak-anaknya menjadi tangguh:
Ajarkan survive, self defense dan juga ajarkan do’a.

Untuk sekarang ini mungkin jungle survival lebih "mudah" dilakukan daripada City survival.

Pada intinya Ayah mengajarkan anak (lelaki) maskulinitas  itu bukan supaya anaknya terlihat macho secara fisik, namun ayah mengajarkan maskulinitas itu untuk membuat anak (lelaki)  bisa mempunyai VISI,  MISI, ORIENTASI, LEADERSHIP dan Nilai-nilai sosial, komunikasi dan kerjasama, punya nyali untuk bertanggung jawab, totalitas dalam berjuang pantang menyerah serta amanah. 

semoga bermanfaat dan dapat di ambil hikmahnya

Narasumber kajian : Ustadz Aad

Semoga Bermanfaat
M Shofi Alkhoiroda'i

#majelisayaharrijal
#ayahpendidik
#yogyakarta
Share:

Ayah Pendidik

Salam Rezeki berlimpah

Tugas Ayah tak hanya mencari nafkah..ingatlah mengasuh dan mendidik keluarga adalah amanah

Keduanya adalah hal terpenting kita sebagai seorang Ayah.


Semoga bermanfaat
M. Shofi Alkhoirodai.,CT.MR
—————————————
ingin terus update tulisan-tulisan selanjutnya pantau terus di http://bit.ly/Shofial
atau ingin ikut kajian-kajian / Privat Training/Seminar Magnet rezeki secara live langsung bertatap muka silahkan klik http://bit.ly/serelagroup
#AyahPendidik #Shofial
#SerelaGroup #TrainerMagnetRezeki #CT.MR
http://bit.ly/Shofial
Share:

Anak Magnet Rezeki

Salam Rezeki Berlimpah

Tanpa kita sadari dilapangkanya waktu untuk keluarga itu adalah rezeki luar biasa..
banyak dari kita para ayah pekerja,, yang berangkat kerja di saat anak masih tidur pulang kerjapun anak sudah tidur.. Masya Allah

Tak jarang pula saat pamitan ke anak untuk berangkat yang terlintas ucapan dari anak ke kita adalah Ayah jangan kerja.. (Astaghfirullah ternyata anak belum ridho kita berangkat kerja)

Sebagai seorang Ayah notabene seorang pekerja keras itu memang bagian dari ibadah luar biasa yang setiap langkahnya jika niat kita benar ibadah Lillahi ta'ala untuk menafkahi keluarga maka akan menjadi kucuran pahala tak terbendung besaranya,, namun yang perlu diingat adalah jangan sampai kita sebagai seorang ayah:

Bekerja dibela-belain Sempurna namun kasih sayang anak istri Seadanya


Janganlah para ayah ragu dan bimbang akan makan apa besok jika tidak berangkat kerja,, bekerja tidak hanya di kantor,, Allah Maha menjamin rezeki kita. Sekali saja kita khawatir besok makan apa, maka kita sama saja menghina Tuhan,, Karena Allah lah sang Khoirurroziqin (sebaik baik pemberi rezeki untuk semua makhlukNya).. bahkan binatang melatapun dijamin rezeki nya oleh Allah. (QS. Huud Ayat: 6)

Mari para ayah kita raih cinta dan kasih anak untuk kita,, kita lapangkan waktu untuk anak dan keluarga..

نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ. ۚ...
...Kami-lah yang akan memberi rizqi kepada mereka (anak anak) dan juga kepadamu (Orang tua).. (Qs Al Isra: 31)
Allah melimpahkan rezeki kepada Anak-anak baru kepada kita sebagai Orang Tua,, mari kita jaga terumbu karang kita yang terdahsyat yakni Anak dan keluarga kita..karena sesungguhnya Anak dan keluarga adalah Magnet Rezeki.

Semoga bermanfaat
M. Shofi Alkhoirodai.,CT.MR
—————————————
ingin terus update tulisan-tulisan selanjutnya pantau terus di http://bit.ly/Shofial
atau ingin ikut kajian-kajian / Privat Training/Seminar Magnet rezeki secara live langsung bertatap muka silahkan klik http://bit.ly/serelagroup
#AnakMagnetRezeki #Shofial #Terumbukarang
#SerelaGroup #TrainerMagnetRezeki #CT.MR
Share:

Mukmin Sejati

Salam Rezeki Berlimpah

Sebagian dari kita akan kaget ketika pertama kali ikut kajian Magnet Rezeki
kok bisa ya kita harus bilang Buagus Itu dalam setiap keadaan.
saat terjadi Rumah kebakaran, bahkan dapat kabar suami jatuh cinta kepada orang lain.. kita tetap harus ber Positive Thinking ..



Fakta dan realitas tidaklah penting yang paling penting adalah respon kita untuk terus berpikir positif dan bersikap positif

karena seorang mukmin sejati akan selalu mengaplikasikan hal tersebut dalam rutinitas kita, Allah akan selalu memberikan yang terbaik sekalipun berwujud musibah.

Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)


Karena Pribadi Magnet Rezeki dengan Hati yang tenang berpikir Positif dalam segala hal selalu meyakini akan ada hikmah dari setiap kejadian.. Sehingga:

Saat hati dan pikiran tenang musibah sekalipun datang menjadi rezeki,, sebaliknya saat pikiran dan hati resah rezeki sekalipun yang datang akan menjadi musibah

Semoga bermanfaat
M. Shofi Alkhoirodai.,CT.MR
—————————————
ingin terus update tulisan-tulisan selanjutnya pantau terus di http://bit.ly/Shofial
atau ingin ikut kajian-kajian / Privat Training/Seminar Magnet rezeki secara live langsung bertatap muka silahkan klik http://bit.ly/serelagroup
Share:


Postingan Populer

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Arsip Blog